Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya,
butuh kekuatan stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan
mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan.
Pola permainan dalam Futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki,
maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak
dilakukan
dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil
dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan
kekompakan tim terutama dalam mengolah bola, mengumpan, menjaga
pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.
Didalam Futsal jarang sekali diterapkan umpan-umpan panjang, strategi
ini hanya buang-buang energi, disamping itu juga tidak mencerminkan
permainan yang baik dan enak dilihat . Namun demikian, bukannya hal
tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada individu
sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut.
Jarangnya teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa
terciptanya pola permainan yang cantik, enak dilihat serta proses gol
yang indah. Begitu juga dengan heading bola, gol-gol yang tercipta
dengan kepala bisa lebih terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih
jika proses penyerangan tersebut dilakukan dengan pola penyerangan
terstruktur.
Nah sekarang tinggal bagaimana kita membuat suatu pola dan strategi
bermain yang bagus, untuk hal itu tentunya ada beberapa hal yang
menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang bagus.
1. Penguasaan terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap pertama adalah dengan memfokuskan
pada kekuatan dan kelincahan dalam pergerakan kaki, sebagaimana saya
jelaskan dalam artikel Tips warming up sebelum bermain futsal,
pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling untuk
menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan
variasi zig-zag.
2. Komposisi Pemain.
Untuk membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal
penguasaan bola, pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain
yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan,
rapat di sini maksudnya model pergerakan kakinya yang tidak terlalu
panjang, hal ini bisa lebih berguna untuk menghambat laju pergerakan
bola lawan, dan sebaliknya tipe pemain dengan pergerakan panjang lebih
bisa dimanfaatkan sebagai penyerang.
Untuk pemain tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur
serangan dan yang lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling
prima, mengingat posisinya memungkinkan melakukan penyerangan dan
bertahan
3. Teknik dan Pola Permainan. Jumlah pemain Futsal
bisa dilakukan 5 atau 6 orang termasuk penjaga gawang. Penempatan
pemain yang pas menurut karakter dan gaya permainan masing-masing
posisi akan lebih menyeimbangkan pola dalam bertahan maupun menyerang,
adapun posisi yang bisa diterapkan sebagai berikut.
Jumlah pemain 5 orang :
1. Pola 1 – 2 – 2
Jumlah pemain 6 orang :
1. Pola 1-2-1-2
Untuk pola ini 1 orang penjaga gawang, 2 orang back kiri dan kanan, 1 gelandang dan 2 striker kiri dan kanan.
Pada saat bertahan posisi semua berada di daerah sendiri dengan pola:
Pengatur serangan yakni gelandang bisa mengumpan ke posisi dua
penyerang dan bola bisa dimainkan diketiga posisi tersebut guna mencari
celah untuk shooting bola ke gawang lawan.
Tugas back kiri/kanan selain menjaga pergerakan lawan, juga ada
pembagian tugas ambil bola mati didaerah sendiri, jika bola mati ada di
kanan maka back kanan yang mengambil bola, begitu juga sebaliknya,
diusahakan jangan saling mengambil posisi,
tujuannya agar selalu fokus terhadap daerah/wilayahnya sendiri.
Sementara tugas gelandang yakni mengatur serangan dan membantu
pertahanan, makanya gelandang paling memiliki stamina dan skill yang
lebih prima.
2. Pola 1-2-3
Pola ini bisa diterapkan dengan catatan posisi 2 bek bisa menjaga dan
mampu membantu penyerangan, tentunya kapasitas 2 bek ini tidak hanya
kuat mempertahankan area gawang, namun juga mempunyai skill dalam
pengaturan serangan, sehingga tiga penyerang bisa leluasa
mengobrak-abrik pertahanan lawan. Dengan pola ini diharapkan pola
serangan lebih dipertajam.
3. Pola 1-1-2-2 Pola ini menjadikan ada posisi back
yang menggantung dibelakang dua pemain tengah, hal ini bertujuan supaya
si back tunggal tersebut bisa menghalau dengan lugas serangan-serangan
yang kemungkinan lolos dari pertahanan sektor gelandang. Skill yang
dimiliki oleh back tunggal ini harus benar-benar prima, mampu membaca
pergerankan bola dan serangan lawan, disamping itu juga memiliki phisik
yang kuat, mangingat posisi antara back tunggal dengan gelandang
sejajar, dimana pada posisi ini akan menghalau serangan -serangan baik
dari kiri maupun kanan, dan tentunya kerjasama dan kekompakan dengan
posisi gelandang sangat perlukan.
Pada pola ini juga, posisi sayap kanan maupun kiri difungsikan bisa
membantu pertahanan, turun ke bawah membantu back tunggal tersebut,
maka dari itu posisi sayap ini harus memiliki kecepatan lari dimana
harus melakukan penyerangan dan segera balik ke pertahanan.
Didalam pola ini, jika terjadi bola mati didaerah pertahanan kiri
maupun kanan, maka yang berhak mengambil bola yakni masing2x sayap
tersebut, tidak diserahkan kepada back tunggal tersebut, mengingat jika
dilakukan oleh back tunggal, maka dikhawatirkan posisi pertahanan jadi
lowong.
Dari semua pola yang diterangkan diatas, pada dasarnya diterapkan
sebagai optimalisasi pola serangan atau pola bertahan dalam suatu
permainan itu sendiri, sehingga para pemain bisa lebih memahami
strategi permainan dan fokus terhadap tugas dari masing-pemain.